Ada istilah spekulan dalam dunia buying and selling foreign exchange yang harus diketahui para dealer pemula. Peran ini biasanya dimainkan oleh mereka yang punya ambisi. Secara harfiah, Spekulan adalah orang yang mengambil keuntungan besar, dengan cara melakukan spekulasi (perkiraan). Dalam dunia buying and selling forex, dikenal pula istilah spekulan ini. Mereka adalah pelaku pasar yang berusaha mendapatkan keuntungan/profit besar dengan cara melakukan spekulasi. Yang dimaksud spekulan di sini bisa berwujud badan atau perusahaan swasta yang bergerak di bidang finansial (pengembangan dana). Mereka biasanya juga memiliki kemampuan finasial yang tidak terbatas. Selain mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya, mereka biasanya tak sabar meraihnya dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Pengaruh Spekulan dalam Trading Forex
Pengaruh spekulan dalam menentukan arah pasar ini cukup besar. Selain itu, spekulan ini juga turut menentukan pergerakan nilai mata uang sangat besar. Sebab, para spekulan inilah yang menggerakkan harga dengan quantity buying and selling yang besar. Hal itu bisa mereka lakukan lantaran punya modal yang berlebih. Spekulan besar ini biasa disebut enormous boys atau enormous banks.
Contoh Spekulan Ternama
Mereka yang sudah lama akrab dengan dunia buying and selling foreign exchange tentu mengenal sosok George Soros. Spekulan satu ini yang tenar dengan julukan sebagai Pria Yang Menghancurkan Pound (The Man Who Broke the Pound).
Soros dikenal memiliki kemampuan tinggi dalam berspekulasi di bidang perdagangan mata uang. Pada tahun 1982, Soros berhasil meraup keuntungan 1,2 milyar dolar dalam perdagangan mata uang Poundsterling dalam waktu yang singkat. Akibat dari spekulasinya itu, sebagian perekonomian Inggris hancur.
Perekonomian Indonesia Hancur karena Spekulan
Pada pertengahan tahun 1997, perekonomian negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, tergoncang hebat, karena harga tukar mata uang greenback melonjak tinggi secara tiba-tiba. Banyak perusahaan bangkrut dan tak sedikit pula orang di-PHK sehingga menjadi pengangguran.
Meskipun ada banyak faktor yang menyebabkan krisis moneter tersebut, namun salah satu penyebab utamanya adalah perilaku para spekulan valuta asing yang telah memborong salah satu mata uang, lalu menjualnya dengan harga tinggi.