Memilih broker forex adalah hal yang penting dalam mempersiapkan transaksi. Pada artikel ini terdapat jenis-jenis broker pada online trading. Jika dilihat secara general ada 3 jenis broker, yaitu broker Dealing Desk, Non Dealing Desk, dan Unregulated.
Broker Dealing Desk
Broker ini membuat pasar sendiri dengan aturan penyelenggaranya yaitu maket maker. Pedagang Penyelenggara yang merupakan lawan dari trader pada kasus ini adalah tetap. Banyak yang menganggap karena broker ini bisa berpotensi dalam Conflict of interest, karena mereka menganggap kerugian pada nasabah adalah profit bagi mereka.
Aktivitas dari broker dealing desk diawasi oleh badan pengawas dan mereka menjalankan pekerjaannya sesuai dengan aturan yang diberikan regulator. Pada setiap negara terdapat badan pengawas yang berbeda-beda dan di Indonesia yang termasuk broker dealing desk adalah broker online trading. Sistem Perdagangan Alternatif (SPA) adalah pengatur dan penyelenggara dari perdagangan forex di Indonesia.
Pada SPA, broker memiliki tugas untuk menyalurkan amanat ke nasabah saat mereka menjadi pembeli atau penjual. Nasabah juga bisa bertransaksi lewat broker dengan Pedagang Penyelenggara. Nantinya, transaksi akan diregistrasi oleh broker dan dealer kepada bursa, Bappebti, dan lembaga kliring.
Dealer tidak akan mengenali siapa nasabah dan Bappebti akan memonitor perdagangan. Pembeli atau penjual yang sudah pasti adalah dealer atau Pedagang Penyelenggara. Lewat amandemen UU No.10/2011 Bab IIIA kini SPA sudah memiliki hukum yang memayunginya.
Saat mau melakukan transaksi, pastikan kalau broker kamu itu sudah legal. Karena banyak terjadi penipuan pada broker yang tidak teregulasi dan nasabah akhirnya tidak bisa membuat pengaduan saat uang diambil broker.
Broker yang tidak diregulasi membolehkan nasabah untuk membayar lewat pihak ketiga. Mereka juga tidak memiliki kantor dan surat izin resmi mengenai dimana ia bekerja dan nasabah juga tidak mendapatkan konfirmasi atas aturan dan resiko trading dari broker.
Broker Non Dealing Desk
Broker Non Dealing Desk adalah broker forex yang hanya meneruskan order nasabah ke pasar, lembaga keuangan, atau likuidator lainnya. Ada tiga jenis dari broker yang satu ini, yaitu ECN Broker, STP Broker, dan DMA (STP + ECN).
ECN (Electronic Communication Network)
Broker ECN dapat berpartisipasi dan terlibat secara langsung di dalam pasar antar bank. Lawan dari nasabah adalah pelaku lainnya yang ada di pasar antar bank, contohnya seperti lembaga keuangan bank, lembaga keuangan non bank, bisa juga perorangan.
Sering bagi investment bank yang menjadi lawan dari nasabah karena pendapatan mereka ada yang berasal dari Proprietary Trading dimana mereka melakukan aktivitas perdagangan forex dengan dana mereka dan melawan nasabah mereka sendiri. Saat nasabah rugi, bank akan untung. Mereka juga punya trading room dan chief trader yang akan mendapatkan bonus dari Proprietary Trading.
Namun menggunakan broker yang satu ini agak kurang fleksibel jika dibandingkan dengan broker Dealing Desk karena ada aturan dari CFTC Amerika yang tidak memperbolehkan strategi hedging, membatasi FIFO, leverage yang rendah, dan tidak ada akun mini.
Broker ECN juga memiliki komisi yang tinggi. Meski begitu, jika kamu menggunakan broker ECN kamu akan mendapatkan kecepatan ekseskuis dan harga yang bagus, tapi kamu juga bisa bingung karena fiturnya yang terbatas.
Broker ECN juga memberikan pilihan akun yang dibuat khusus untuk retail trader dan institusi. Broker ECN biasanya sudah teregulasi dengan benar dan banyak digunakan oleh institusi dan profesional trader yang memiliki dana yang besar.
Broker jenis ECN tidak menggunakan Metatrader untuk platform trading mereka. Mereka memiliki platform sendiri seperti Trading Workstation yang banyak digunakan Interactive Broker. Kamu bisa menggunakan regulator dari luar negeri sebagai acuan, FCA, NFA, FSA, FINMA, ASIC, DFSA, AMF, MFSA, atau BAFIN. Jika broker tidak terdaftar, mereka bisa jadi adalah Broker Bucket Shop.
Straight Through Processing (STP)
Banyak broker yang ternyata adalah broker STP tapi mengaku menjadi broker ECN. broker ini memiliki fungsi sebagai penghubung yang punya akses ke pasar antar bank. Broker STP punya banyak liquidity provider yang menawarkan harga yang berbeda pula.
Misalnya ada tiga liquidity provider. Sistem milik broker STP akan memilih harga yang ada. Misalnya ada harga terbaik pada Bid adalah 1.3000 dan pada Ask ada 1.3001. Maka sekarang harga bid/ask yang ada adalah 1.3000/1.3001. Biasanya harga ini tidak akan muncul di platform anda karena biasanya ada mark up yang sudah ditetapkan perusahaan. Jika perusahaan memberi mark up sebesar 1 pip, maka harga yang muncul adalah 1.299/1.3002.
Direct Market Access (DMA)
Broker DMA adalah broker yang memiliki cara kerja yang mirip dengan ECN tapi mix dengan STP. perbedaannya terletak pada kontrak terikat dengan likuidator tertentu. Mereka juga menggunakan sistem dengan base Best Rate dari likuidator nya. Ada juga hal lainnya yang membedakan mereka.
Unregulated Broker
Ada broker forex lain yang banyak merugikan nasabah. Mereka dikenal sebagai Bucket Shop dan mereka tidak teregulasi dengan jelas serta ilegal. Mereka adalah jenis broker yang harus dihindari nasabah karena bisa memanipulasi transaksi dan berbuat curang jadi kamu bisa mendapat kekalahan yang sebenarnya tidak harus terjadi. Broker jenis ini tidak memiliki izin dan hanya memiliki izin sebagai perusahaan biasa. Banyak nasabah yang terkecoh karena hal ini.
Mereka memiliki ciri-ciri dimana mereka terletak di tempat yang terpencil dan tidak memiliki izin regulasi yang seharusnya. Mereka juga membolehkan nasabah untuk mentransfer dana mereka lewat pihak ketiga. Bisa juga menggunakan voucher, money changer, dan pendaftaran dengan mereka terkesan lebih mudah dan sembarangan tanpa adanya verifikasi yang benar.
Mereka sering menawarkan kondisi yang tidak berada di kondisi yang normal, misalnya leverage yang tinggi, spread rendah, padahal spread di pasar seringkali berusaha dan ada welcome bonus yang bertujuan menjebak nasabah supaya dananya bisa diambil oleh broker ini.
Hal curang yang banyak dilakukan oleh broker ini adalah requote yang terlalu banyak, pengerjaan order yang lambat, jika mengenai target profit mereka lambat mengeksekusi dan jika stop loss mereka dengan cepat mengeksekusi. Server mereka juga sering down, harga quote dimanipulasi, dan menghilangkan profit karena trading tidak sah, dana yang ingin ditarik sering ditahan, dan banyak lagi.
Mereka seringkali membuat pernyataan yang salah mengenai sistem mereka. Mereka mengaku-ngaku sebagai broker ECN, DMA, dan STP padahal mereka adalah penipu. Itulah mengapa badan pengawas sangatlah penting bagi broker supaya mereka tidak sembarangan dan menyesatkan masyarakat.